Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan
wilayah sekitarnya sejak kemarin mengakibatnya terjadinya banjir di
beberapa titik ibu kota, termasuk bangunan sekolah. Kepala Dinas
Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, bangunan sekolah yang
terendam banjir boleh meliburkan kegiatan belajar mengajarnya.
"Boleh
diliburkan. Dan jika mengharuskan peserta didik belajar di rumah, para
guru harus memberikan tugas, memonitor dan menagih tugas-tugas tersebut
ketika banjirnya sudah hilang," ujar Taufik Yudi Mulyanto lewat pesan
singkatnya, Senin (13/1/2014).
Bagi bangunan sekolah yang terkena
banjir, para Kepala Sekolah beserta staf tetap harus melakukan
pemantauan gedung dan menyelamatkan barang-barang di sekolah tersebut.
Selain itu, keamanan sekolah tetap harus dijaga, terutama yang
berhubunghan dengan listrik untuk menghindari terjadinya kebakaran
maupun korsleting.
"Kepala sekolah dan tenaga pengajar harus menyelamatkan barang-barang dan dokumen berharga yang ada di sekolah," katanya.
Selain
itu, jika dibutuhkan dan memungkinkan, bangunan sekolah bisa dijadikan
sebagai tempat penungsian bagi warga yang terkenan banjir.
"Apabila
diperlukan oleh warga masyarakat setempat, dan sebagai bentuk
solidaritas maka apabila keadaan mendesak, sekolah diperkenankan untuk
menjadi pengungsian sementara. Semua jajaran agar melakukan piket dan
pemantauan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Taufik menjelaskan,
beberapa sekolah yang terkena banjir di antaranya SMA 8 Bukit Duri, SMA
60 Jalan Bangka, SMP 124 Jalan Bangka dan SMA 35 Jalan Mutiara, Karet
Tengsin.